warta-online.com/ – PT Pupuk Indonesia (Persero) telah merumuskan peta jalan dekarbonisasi hingga tahun 2050 mendatang. Untuk mencapai target mendukung pengurangan emisi di Tanah Air, Pupuk Indonesia terus mendorong sinergi dengan berbagai pihak.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Ahmad Bakir Pasaman menyebut sinergi dan inovasi ini menjadi cara dalam memitigasi sejumlah hambatan mewujudkan cita-cita dekarbonisasi yang telah dirumuskan. Termasuk dalam pengembangan blue dan green ammonia dalam jangka panjang.
Bakir menjelaskan green dan blue ammonia merupakan sebuah teknologi baru yang masih berada di tahap awal. Sehingga pihaknya kerap menemukan sejumlah permasalahan teknologi hingga aturan kebijakan.
Dalam SOE International Conference 2022 yang berlangsung 17-18 Oktober 2022, Pupuk Indonesia beserta sejumlah BUMN lain menegaskan komitmen sinergi untuk mengurangi emisi di Tanah Air. Salah satunya melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) Proyek Pilot Perdagangan Karbon Voluntary Carbon Market (VCM) Kementerian BUMN yang diikuti 8 BUMN. Kedelapan BUMN tersebut antara lain Pupuk Indonesia, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Pertamina, Perum Perhutani, PLN, Inalum, PTPN III, dan Semen Indonesia.
“Alhamdulillah di SOE ini kita tanda tangan (Letter of Intent), BKI yang koordinasi antara 7 BUMN melakukan carbon trade pertama. Ini sudah suatu kemajuan,” ungkap Bakir kepada detikcom, Selasa (18/10/2022).
Melalui sinergi ini, diharapkan kebijakan seputar upaya penurunan emisi Tanah Air bisa semakin jelas dalam mendukung bisnis yang dijalankannya. Mulai dari carbon trade, carbon tax, dan lain sebagainya.
Selain menandatangani perjanjian dengan 7 BUMN lain di ajang SOE International Conference, Pupuk Indonesia juga terlibat dalam pengembangan klaster industri hijau (Green Industrial Cluster) di Iskandar Muda Industrial Area, Arun Lhokseumawe Special Economic Zone, Aceh. Dalam areal sebesar 2.600 hektare ini, terdapat area anak usaha Pupuk Indonesia yakni PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM) yang bakal terus didorong pengembangannya.
Bakir berharap ke depan pihaknya tak hanya dikenal sebagai perusahaan pangan saja, tapi juga bisa ambil andil dalam pengembangan industri energi yang sejalan dengan fokus pemerintah pada transisi energi.
“Karena (transisi) energi sekarang jadi fokus juga dan ada amonia serta hidrogen sebagai energi, mau tidak mau kita juga harus bersiap melakukan shifting. Artinya bertransformasi selain menyediakan pangan yang jadi tanggung jawab utama, kami juga menyiapkan green energy,” jelasnya.
“(Kami) bekerja sama dengan perusahaan energi di Indonesia, seperti PLN atau Pertamina, yang penting semangat kita kolaborasi,” sebutnya.
Ia menilai sinergi menjadi hal penting mengingat kebutuhan dana investasi yang besar dan prospek pengembangan energi ramah lingkungan ini yang tak kalah bear.
“Diperkirakan kalau ini sukses (prospek) amonia untuk energi jauh lebih besar daripada amonia pangan. Ini membutuhkan dana investasi yang besar, nggak mungkin lah kalau Pupuk Indonesia sendiri. Kita ramai-ramai saja lah, saweran untuk menghasilkan yang terbaik untuk negara,” tegasnya.
Dalam salah satu panel diskusi di SOE International Conference 2022, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan ada banyak cara yang dapat dilakukan BUMN dalam mendukung dekarbonisasi, termasuk sinergi dengan ekosistem BUMN.
“Transisi energi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari karena Indonesia sudah menetapkan target mencapai emisi net zero pada 2060 dan pengurangan emisi 32% pada 2030. Jadi saya rasa bagaimana BUMN mengembangkan portofolio untuk mengurangi emisi karbon, bisa secara individu atau sinergi dengan ekosistem BUMN,” papar Pahala.
Sebagai informasi, dalam roadmap dekarbonisasi, Pupuk Indonesia menargetkan bisa menjadi pemain utama dalam mengembangkan green dan blue ammonia secara komersil di lingkup Asia.
Baca terus berita terbaru dari SOE International Conference 2022 di sini!
”Artikel ini bersumber sekaligus hak milik dari website detik.com. Situs https://warta-online.com/ adalah media online yang mengumpulkan informasi dari berbagai sumber terpercaya dan menyajikannya dalam satu portal berita online (website aggregator berita). Seluruh informasi yang ditampilkan adalah tanggung jawab penulis (sumber), situs https://warta-online.com/ tidak mengubah sedikitpun informasi dari sumber.”